X News Politik Kriminal Pemerintah Seremonial Olahraga Opini Berita Covid-19 Nasional

Bocah lanang

Bocah lanang

Pemda Sekadau

Pemda Sekadau

Proyek Jalan Rp 298 Juta di Desa Bakau Laut Diduga Asal Jadi! Warga Meminta APH Priksa Kontraktor


Mempawah, Kalbar Batasborneo.com  Proyek pembangunan jalan pengelolaan sampah di Desa Bakau Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, senilai Rp298 juta, menuai sorotan tajam. Hasil investigasi dan pantauan langsung di lapangan menguak dugaan bahwa pekerjaan yang dikerjakan oleh CV. Medan Jaya itu tidak sesuai spesifikasi teknis alias asal jadi!

Dibawah naungan Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah, proyek ini dibiayai dari APBD (DAU) Tahun Anggaran 2025. Namun kondisi jalan yang baru rampung dikerjakan justru sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, memperkuat dugaan adanya penyimpangan dan pengabaian mutu dalam pelaksanaan proyek.

“Penyebaran batu tidak merata, kualitas pondasi dasar buruk, dan proyek yang belum lama selesai ini sudah seperti jalan lama,” ungkap salah satu warga setempat.

LSM dan Media Temukan Kejanggalan di Lapangan
Investigasi yang dilakukan pada Selasa, 29 Juli 2025 oleh gabungan wartawan dan LSM menemukan berbagai ketidaksesuaian teknis di sejumlah titik jalan. Mulai dari penyebaran batu yang amburadul, hingga lapisan pondasi yang tidak kokoh, memperkuat dugaan bahwa proyek ini hanya “asal jadi” untuk mengejar target penyelesaian – atau lebih parah lagi, mengejar untung semata.

Roni A.md, Sekretaris Projamin Kabupaten Mempawah, mengecam keras pelaksanaan proyek ini.

“Kalau proyek baru seumur jagung sudah amburadul, jelas ada yang tidak beres. Ini kuat indikasi penyimpangan. Material bisa jadi tidak sesuai spek, dan itu bahaya! Harus diusut tuntas,” tegas Roni.

Roni juga menegaskan bahwa karena proyek ini menggunakan uang rakyat dari APBD, maka Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup harus bertanggung jawab penuh.

 “Dinas jangan hanya duduk di belakang meja! Harus segera lakukan evaluasi, cek ulang metode kerja kontraktor, dan beri sanksi tegas. Jangan biarkan kontraktor nakal mengeruk untung dengan mengorbankan keselamatan masyarakat!”

Keluhan juga datang dari masyarakat yang setiap hari melewati jalan tersebut. Mereka menilai proyek ini hanyalah bentuk pemborosan anggaran yang mengancam keselamatan warga.

“Dengan anggaran ratusan juta, hasilnya malah seperti ini? Kami yang setiap hari lewat jalan ini khawatir. Jangan main-main dengan keselamatan kami!” tegas salah satu warga.

"Masyarakat dan LSM mendesak agar dilakukan audit teknis menyeluruh, dan bila terbukti ada pelanggaran, kontraktor harus dimasukkan daftar hitam dan diproses hukum. Tidak hanya itu, pejabat dinas yang lalai dalam pengawasan juga harus ikut dimintai pertanggungjawaban.

 “Jangan sampai uang rakyat ratusan juta hanya melahirkan jalan berumur pendek! Kami butuh keadilan, bukan proyek asal-asalan!” pungkas warga.(Tim)
LihatTutupKomentar