X News Politik Kriminal Pemerintah Seremonial Olahraga Opini Berita Covid-19 Nasional

Pemda gawai

Pemda gawai

Rapat Kordinasi Karhutla Drs. Hironimus Menyampaikan Amanat Bupati, Aron, S.H.,

Sekadau,Batasborneo.com Rapat Koordinasi Pencegahan Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) Di Kabupaten Sekadau. Bertempat di Ruang Rapat Wakil Bupati Sekadau 

Pada Kamis tanggal 22 Juni 2023, Hadir dalam kegiatan ini Kapolres,Sekadau AKBP Suyono, TNI, Anggota DPRD Yodi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Apeng, Perwakilan 7 desa, Tokoh Masyarakat, Polisi Resort sebagai narasumber yang menyampaikan mekanisme dalam upaya menangani Karhutla, diikuti peserta  sebanyak 39 orang dari 7 perwakilan Desa di 7 Kecamatan. Kabupaten sekadau

Pada kesempatan ini AKBP Suyono menyampaikan bahwasannya kata kunci adalah kerjasama dan koordinasi seluruh stakeholder dalam pencegahan Karhutla. Yang mana masyarakat membuka ladang itu sah-sah karena berbasis kearifan lokal. Karena sudah menjadi turun menurun khusus di kabupaten Sekadau, 

"Koordinasi selalu dilaksanakan setiap tahun, tetapi aksi di lapangan tidak ada", ujar Kapolres Sekadau.

Bagaimana perbaiki kebijakan itu, beliau mengajak seluruh stakeholder untuk terus komunikasi dan berkolaborasi dalam penanganan Karhutla, karena dampaknya berpengaruh pada negara kita. Demi kenyamanan bersama, 

Sebagai penegak hukum, itu menjadi tugas pokok dan konsen kami untuk ambil langkah pencegahan dan penindakan terhadap perusahaan yang melanggar undang-undang, Jika ada terja maka kita akan tindak tegas ujarnya.

"Peraturan Daerah ini harus sampai ke masyarakat dengan beri penyuluhan karena Saat ini juga musim El Nino, perubahan cuaca secara global. Tidak semua daerah membuat perda seperti di wilayah kita ini", jelas AKBP Suyono

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sekadau, Drs. Hironimus menyampaikan amanat Bupati, Aron, S.H.,
Terkait Karhutla, hingga sekarang belum optimalnya kebijakan pengelolaan lahan.

Terkait dengan agenda hari ini, pertemuan kita fokus pada upaya pencegahan yang timbul dari aktivitas masyarakat, petani tradisional di Kabupaten Sekadau.

Pola tradisional dengan berladang
bagi masyarakat kita bukan hanya untuk bertani, tetapi norma-norma yang turun dari nenek moyang, meskipun sekarang zaman modern, petani menggunakan cara tradisional dengan ladang berpindah.

"Juli hingga Agustus biasanya waktu untuk bakar ladang, juga memasuki musim kemarau. Kepada peserta, forkopimcam supaya hasil rapat bisa disampaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat di desa tutupnya".(Tim/v)





Editor:venan
LihatTutupKomentar